INILAH.COM, Paris – Nadine Cattan, seorang geografer asal Prancis, melakukan riset yang ingin mengungkap tektek bengek yang berhubungan seksualitas manusia di planet ini.
Geofrafer adalah ilmuwan geografi yang mempelajari lingkungan bumi dan masyarakat yang hidup di atasnya. Begitulah penjelasan singkatnya. Siapakah orang yang paling tak setia? Siapa yang suka menggunakan boneka seks? Di manakah paling sering terjadi perkosaan terhadap anak-anak? Pertanyaan-pertanyaan seperti itu menggelitik Nadine Cattan, geografer Prancis yang ingin memetakan seksualita masyarakat sedunia.
Ia ingin memetakan evolusi perilaku seksual di seluruh dunia dengan memanfaatkan berbagai survei, angka-angka dan laporan-laporan yang sudah ada. Dari hukum yang berlaku, dinamika pasangan hidup, pelacuran serta kekerasan dijadikan landasan analisisnya.
"Seksualitas ada di mana-mana: di tembok kota dan di layar kaca, di berita ringan atau kejadian yang kelam," ujar Nadine Cattan, direktur penelitian geografi di Pusat Penelitian Ilmiah Nasional (NCSR) Prancis.
"Kami ingin meliput semua ini di seluruh dunia untuk mencoba memahaminya dengan sedikit lebih baik," tambahnya. Penelitian atlas seksual itu sendiri berlangsung selama 18 bulan, tulis AFP, Minggu (9/6).
Atlas seksual ini meliputi berbagai bidang. Misalnya, apa yang disebut dengan "seks dan gampang jatuh cinta" di Eropa yang saat ini makin marak saja terjadi perselingkuhan.
Nadine menggunakan data dari sebanyak 1,5 juta orang anggota Gleeden di lima negara Eropa. Gleeden adalah situs bagi orang yang sudah menikah, tapi niatnya demikian menggebu ingin berselingkuh. Tenyata Paris adalah surga bagi para peselingkuh Eropa. Dengan kata lain, Paris-lah kota yang paling tidak setia terhadap sigarane nyowo alias soul mate.
Mereka yang suka nyeleweng dari sigarane nyowo itu ternyata berpendidikan tinggi, dan 22 persen bekerja di sektor finansial, perbankan atau asuransi. Alasan utama atas perselingkuhan itu adalah niat menguji kekuatan menggoda lawan jenis.
Dalam bab mengenai pasangan menikah, atlas seksual ini menjelajahi kebiasan seksual, seperti frekuensi berhubungan seks atau tingkat kepuasan hubungan seks. Di Yunani, Polandia dan Brazil, sekitar 80 persen populasi berpendapat bahwa seks itu amat penting. Sementara di Thailand dan Jepang hanya 38 persen yang berpendapat serupa.
Di Eropa, misalnya di Inggris dan Swedia, orang keranjingan menggunakan boneka seks, seperti dilaporkan pabrik kondom Durex. Sementara orang Eropa selatan temasuk Prancis ogah behubungan dengan boneka esek-esek itu.
Kekerasan seksual dan diskriminasi seksual juga tampak berbeda-beda. Swedia menjadi pemegang rekor perkosaan yang dilaporkan ke polisi pada 2008, sebanyak 53,2 persen dari tiap 100 ribu penduduk. Namun definisi perkosaan menurut hukum di Swedia lebih lebar dari pada di negara-negara lain.
Di banyak negara sudah ada upaya mengurangi pelecehan seksual, misalnya dengan menerapkan bus khusus untuk penumpang wanita di Meksiko dan kota-kota lain di Brazil, Mesir dan Jepang. Tapi di Eropa, ternyata hanya 14 persen laporan perkosaan yang berubah menjadi penuntutan secara hukum, seperti dilaporkan kantor PBB urusan Obat-obatan Terlarang dan Kejahatan.
Pelacuran dan pornografi kebanyakan (98 persen) dibuat di Amerika Serikat, dan selebihnya (hanya dua persen) dibuat di negara-negara lain seperti Rusia, Hongaria dan Republik Ceko. Perdagangan obat kuat yang mengandung afrodisiak untuk menyempurnakan kinerja "perkakas pria" paling banyak diekspor Korea Selatan, China dan Vietnam.
Cula badak banyak dipercaya sebagai obat kuat yang jos, sementara di Afrika tak begitu popolar. Cula badak curian di puluhan museum atau kebun binatang di Eropa dan Afrika Selatan dikorek secara detail oleh atlas seksual hasil penelitian Nadine Cattan. [mdr]
10 Jun, 2013
-
Source: http://web.inilah.com/read/detail/1997878/paris-surga-peselingkuh-eropa
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar