INILAH.COM, Jakarta - Sepeninggal Taufiq Kiemas yang wafat pada Sabtu (8/6/2013), akan memberi dampak politik di internal PDI Perjuangan. Bagaimana masa depan partai berlambang Banteng Moncong Putih ini?
Posisi politik Taufiq Kiemas di PDI Perjuangan tak bisa dipandang sebelah mata. Selain menjadi Ketua Dewan Pertimbangan dan suami Ketua Umum DPP PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri, Taufiq Kiemas juga merupakan tokoh pergerakan yang aktif di Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), organisasi kemahasiswaan yang lekat dengan ideologi marhaenisme. Perpaduan ini menjadikan sosok Taufiq menjadi faktor penting di PDI Perjuangan.
Politisi senior PDI Perjuangan AP Batubara menilai, posisi Taufiq Kiemas di PDI Perjuangan memang tidak memiliki gerbong tersendiri sebagaimana anggapan publik di luar partai. "(Gerbong) Taufiq Kiemas itu terlalu dibesar-besarkan. Tidak ada gerbong Taufiq Kiemas di PDI Perjuangan," tepis AP Batubara saat dihubungi INILAH.COM di Jakarta, Minggu (9/6/2013).
AP Batubara yang disebut-sebut bakal mengisi pos Ketua Dewan Pertimbangan Pusat PDI Perjuangan ini, memprediksikan partainya sepeninggal Taufiq Kiemas akan lebih kompak dan solid. "PDIP akan lebih baik. Kita akan lebih kompak. Karena Taufiq kadang-kadang selalu agar keinginannya (terlaksana), dengan mencoba-coba pengaruhi kader-kader. Bagaimanapun, itu diakui menganggu soliditas," ungkap AP Batubara.
Sebagaimana diketahui, semasa hidupnya, Taufiq Kiemas memang kerap berseberangan dengan suara arus utama di PDI Perjuangan. Seperti rencana PDI Perjuangan berkoalisi dengan Partai Demokrat. Taufiq Kiemas menjadi politisi PDI Perjuangan yang mendorong adanya koalisi tersebut.
Meski, AP Batubara menyebutkan perbedaan pandangan Taufiq Kiemas dengan arus utama di PDI Perjuangan merupakan hal yang biasa dalam partai politik. "Taufiq Kiemas punya jalan pikiran yang kadang-kadang tidak cocok dengan garis partai, baik dengan Megawati maupun dengan saya. Kadang ada orang membawa itu keluar seolah ada pertentangan, (Padahal) yang ada perbedaan pendapat, itu biasa," jelas AP Batubara.
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Nasional (LSN) Umar S Bakry menyebutkan di internal PDI Perjuangan dalam jangka pendek tidak ada berpengaruh signifikan sepeninggal Taufiq Kiemas khususnya bagi gerbong yang berada di belakang Ketua MPR itu.
"Kalau patronnya tidak ada lagi, maka anggotanya akan tergangu. Di PDIP ada patron Mega dan Taufiq Kiemas. Dalam waktu dekat tidak akan terasa (bagi gerbong Taufiq Kiemas) karena sudah selesai penyusunan DCS (Daftar Calon Sementara), tapi akan terasa pada bulan-bulan menjelang pemilu 2014," sebut Umar.
Terkait dengan Pemilu 2014 mendatang, Umar menyebutkan koalisi yang akan terbangun oleh PDI Perjuangan akan lebih kental berbasis ideologis ketimbang pragmatis. "Komunikasi untuk menghadapi Pemilu 2014 akan berbeda sentuhan-sentuhannya. Koalisi yang akan dibangun akan bernuansa ideologis. Kalau Taufiq Kiemas akan lebih pragmatis," kata Umar.
Terkait dengan calon presiden dari PDI Perjuangan dalam Pemilu 2014, Umar menyebutkan sepeninggal Taufiq Kiemas, figur Joko Widodo justru akan lebih menguat meski semua tergantung Megawati dan PDI Perjuangan.
"Taufiq Kiemas kurang suka dengan orang ideologi seperti Jokowi. Tapi TK lebih mengedepankan anaknya maju dalam Pemilu 2014 apakah posisi Wapres. Namun, dengan sepeninggal TK, Megawati akan lebih leluasa, apakah mendorong Puan atau membiarkan Jokowi terus meroket. Yang pasti, Megawati jauh lebih leluasa," ujar Umar.
Tak bisa dimungkiri, posisi Taufiq Kiemas di PDI Perjuangan berjejer di belakangnya gerbong yang menggantungkan nasib dan karir politiknya terhadap figur berpengaruh di PDI Perjuangan tersebut. Sepeninggal Taufiq Kiemas, secara optomatis pengaruh politik di internal PDI Perjuangan akan tersentral pada figur Megawati Soekanroputri. Kini, semua pengaruh politik tak lagi terdistribusikan, semua di tangan tunggal Ketua Umum PDI Perjuangan. [mdr]
10 Jun, 2013
-
Source: http://nasional.inilah.com/read/detail/1997766/masa-depan-pdip-pasca-wafatnya-taufiq-kiemas
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar