INILAH, Bandung - Kamis (6/5) kemarin, masa kampanye Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung resmi dimulai yang diawali dengan penyampaian visi misi kedelapan pasangan calon wali kota dan wakil wali kota dalam Rapat Paripurna DPRD Kota Bandung yang digelar di Gedung DPRD, Jalan Aceh.
Dalam kampanye yang berlangsung hingga 19 Juni tersebut, kedelapan pasangan calon akan berebut simpati agar masyarakat memilihnya pada hari pencoblosan, 23 Juni nanti.
Semua warga Kota Bandung tentunya sepakat, menginginkan Pilwalkot berjalan aman dan damai. Selain hari pemungutan suara, tahapan yang paling krusial dalam menciptakan kondusivitas Pilwalkot Bandung, yakni masa kampanye. Dalam rentang waktu 13 hari inilah, para kandidat diberikan kesempatan untuk 'berjualan' dalam menggaet pemilih yang mencapai 1.658.808 orang. Dalam proses inilah, gesekan antarpendukung amat rentan terjadi.
Beruntung gejala ini jauh-jauh hari telah ditangkap oleh masing-masing pasangan calon. Sebelum masa kampanye dimulai, mereka telah berulang kali berikrar akan melaksanakan kampanye damai. Puncaknya deklarasi kampanye damai pun ditandatangani delapan pasangan calon di Hotel Grand Preanger, Senin (6/6) malam. Mereka sepakat untuk menjaga kondusivitas dan keamanan Kota Bandung.
KPU juga telah menyusun pola dan jadwal kampanye untuk meminimalisasi terjadinya gesekan antarpendukung pasangan calon. Kedelapan pasangan calon berkampanye di delapan zona berbeda untuk menghindari persinggungan. Peserta kampanye tertutup dibatasi, sedangkan kampanye terbuka dibatasi waktunya. Dan yang tak kalah penting yakni dengan mengerahkan petugas keamanan untuk mengawal pelaksanaan kampanye.
Sebagai masyarakat, tentunya kita berharap pelaksanaan kampanye pemilukada langsung ini bisa berlangsung lancar, dan yang paling penting bisa berjalan aman dan damai. Kampanye pun selayaknya dilakukan dengan santun. Meraih simpati masyarakat pemilih, tentu harus dilakukan dengan cara yang baik dan benar. Praktik black champagne dan money politics, bukan saatnya lagi dipraktikkan.
Merebut hati pemilih bisa dilakukan dengan cara yang lebih cerdas, yakni dengan lebih mengedepankan penyampaian program yang solutif bagi masyarakat, serta lebih banyak menyerap aspirasi calon pemilih. Salah satunya dengan memaksimalkan debat kandidat yang akan digelar KPU sebanyak tiga kali pada 12, 15, dan 17 Juni nanti. Juga mengintensifkan kunjungan-kunjungan langsung ke masyarakat, dibanding menggelar kampanye terbuka atau pawai keliling kota.
Dengan kampanye santun ini, diharapkan masyarakat bisa menilai kualitas calon pemimpinnya yang sebenar-benarnya, bukan pencitraan semata. Dengan demikian, pada akhirnya akan terpilih pemimpin yang akan dilantik menjadi wali kota dan wakil wali pada 16 September mendatang, benar-benar mumpuni yang mampu memberikan solusi bagi semua permasalahan yang dihadapi Kota Bandung. [den]
07 Jun, 2013
-
Source: http://www.inilahkoran.com/read/detail/1997056/kampanye-santun-dalam-pilwalkot-bandung
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar