INILAH.COM, Washington- Presiden AS Barack Obama mempertahankan kebijakan pemerintahan untuk memonitor semua percakapan telepon dan penggunaan internet. Obama juga masih yakin cara itu efektif untuk memerangi terorisme.
Sebagaimana dilaporkan NBCNews, Menurutnya, kongres dan penegak hukum sudah berulang kali mengkaji kebijakan itu dan menyatakan bahwa tidak ada hak warga negara yang dilanggar.
"Tak akan ada orang yang mendengarkan percakapan telepon Anda. Kebijakan ini tidak seperti demikian. Intelijen hanya memperhatikan nomor telepon dan lamanya percakapan. Mereka tidak mencari nama, orang, atau isinya. Melainkan hanya melihat meta data dan mencari kemungkinan orang yang terkait dengan terorisme," ujar Obama, Jumat (7/6/2013).
Pernyataan Obama itu dikeluarkan sehari setelah adanya dokumen program intelijen yang bocor ke publik. Yakni, program intelijen bagian dari National Security Agency (NSA) yang diberi nama PRISM dan BLARNEY. Program itu antara lain memungkinkan kalangan intelijen menggali informasi dari telepon dan interrnet yang digunakan oleh warga AS.
Obama menyatakan tak senang mendengar kebocoran informasi rahasia itu. "Saya tidak suka informasi yang bocor, itulah mengapa kita sebuat rahasia," kata Obama.
Washington Post menulis, Google dan Facebook menyatakan pihaknya tidak terlibat dalam program intelijen tersebut. [tjs]
08 Jun, 2013
-
Source: http://web.inilah.com/read/detail/1997416/as-pertahankan-program-penyadapan-publik
--
Manage subscription | Powered by rssforward.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar