Senin, 18 Oktober 2010

IGI: Opsi Keempat, UN Ditiadakan!

JAKARTA, KOMPAS- Menurut Ketua Ikatan Guru Indonesia Satria Dharma, tiga opsi yang dipaparkan Ketua Panja Ujian Nasional (UN) DPR RI Rully Chairul Azwar masih kurang. Perlu tambahan satu opsi lagi sebagai opsi keempat, yaitu UN tidak perlu dilaksanakan pada 2011.

Demikian ditegaskan Ketua IGI Satria Dharma kepada Kompas.com, Senin (18/10/2010) di Jakarta, terkait tiga opsi yang dipaparkan Panja UN DPR RI di acara Lokakarya Ujian Nasional yang berlangsung Jumat (16/10/2010) di Jakarta. Tiga opsi yang dipaparkan Ketua Panja UN Rully Chairul Azwar itu pertama, UN tetap berjalan seperti tahun lalu dengan fungsi sebagai penentu kelulusan siswa dan untuk pemetaan standar mutu pendidikan di Indonesia. Opsi kedua, UN tetap berjalan seperti saat ini dengan syarat penyempurnaan terhadap beberapa hal dan opsi ketiga UN dapat dilanjutkan hanya sebagai sarana pemetaan standar mutu satuan pendidikan di tanah air. Artinya, UN tidak lagi menjadi penentu syarat kelulusan.

"Saya sendiri memilih opsi keempat, yaitu UN ditiadakan," Satria.
Namun, kata dia, jika UN masih terus berlangsung pada 2011 mendatang, sebaiknya tidak dijadikan sebagai syarat atau penentu kelulusan. "Ini jelas tidak adil, UN ditentukan dengan standar nilai yang sama dan diterapkan di semua daerah dari Sabang-Merauke," imbuh Satria.
Ia mengatakan, jika UN bertujuan untuk mengevaluasi belajar siswa, sebaiknya siswa diuji berdasarkan semua mata pelajaran yang diajarkan di daerahnya, bukan diujikan secara nasional. Selain itu, lanjut Satria, standar pembelajaran yang ada sekarang pun belum menasional, sehingga tidak perlu diujikan secara nasional.
"Negara mana yang melakukan UN sebagai penentu syarat kelulusan, tidak ada, yang ada hanya menjadikannya sebagai pemetaan standar mutu satuan pendidikan di negaranya. UN tidak bisa dijadikan patokan seberapa besar jauh siswa belajar," papar Satria.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar