TOKYO, KOMPAS — Permukiman akan mengalami masalah serius di Jepang menyusul rusaknya Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi. Menurut Kepala Kabinet Jepang Yukio Edano, warga dari wilayah yang terkena radiasi nuklir tidak bisa kembali sampai waktu yang belum bisa dipastikan.
"Penduduk tak bisa kembali dalam hitungan hari atau pekan. Ini akan lebih lama dari itu," ujar Yukio, Jumat (1/4/2011) di Tokyo.
Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Fukushima Daiichi (PLTN Fukushima Daiichi) berada 240 km di utara Tokyo. Pembangkit ini rusak parah akibat gempa dan tsunami dahsyat pada 11 Maret 2011.
Sejauh ini, Pemerintah Jepang masih berupaya memperbaiki PLTN tersebut. Sementara proses perbaikan berjalan, pencemaran juga terus meluas dengan kekuatan yang semakin meningkat.
Tingkat radiasi yang terdeteksi di perairan lepas pantai sekitar PLTN Fukushima Daiichi tercatat 3.355 kali ambang batas yodium radioaktif. Walau demikian, jumlah tersebut tidak menimbulkan ancaman langsung terhadap kesehatan manusia.
Pemerintah Jepang menetapkan jarak aman sampai radius 30 km dari pembangkit. Namun, menurutAljazeera, seekor sapi yang berada 70 km dari pembangkit terpapar radiasi sampai di atas batas normal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar