
... baca selengkapnya di Cerita Motivasi dan Inspirasi Nomor 1
TANGGULANGIN (kabarsidoarjo.com)- Puluhan rumah warga di Desa Gempolsari Kecamatan Tanggulangin, kebanjiran akiubat guyuran hujan deras semalaman yang mengguyur kawasan Sidoarjo.
Ketinggian air yang menggenangi rumah hampir di atas lutut orang dewasa.
Banjir ini terjadi selain akibat terkena luapan sungai Gempolsari, genangan air disebabkan karena saluran tidak berfungsi normal.
Dari pantauan di lapangan, genangan air tidak hanya di halaman rumah, namun juga masuk ke pemukiman rumah warga yang sebagian masuk Peta Area Terdampak (PAT).
Akibatnya, barang atau perabotan rumah tangganya warga kebanyakan terendam air.
Meski begitu, warga yang rumahnya kebanjiran juga masih tetap bertahan di rumahnya masing-masing.
"Airnya mampet karena tidak mengalir ke sungai," terang Sumainah salah satu warga.
Sebelumnya, jalur rel kereta api jurusan Surabaya-Pasuruan dan Malang di kecamatan Porong juga terendam air sekitar 20 centimeter.
Akibat tergenangnya rel ini, perjalanan kereta api menjadi terganggu, sebab hanya kereta yang menggunakan lokomotif jenis bb yang tetap bisa melintas di jalur ini namun tetap dengan kecepatan rendah 5 km perjam.
Sementara Kereta api dengan lokomotif jenis cc seperti komuter jurusan surabaya-porong, tidak bisa melintasi jalur ini dan harus berhenti di stasiun Tanggulangin.
Selain rel yang terendam air, kondisi jalan raya Porong pun tak jauh beda, akibat genangan air di pintu masuk tol porong, jalur kendaraan menjadi pelan dan berdampak pada kemacetan arus lalu lintas yang menuju tol porong atau sebaliknya.
Tak jarang akibat kejadian ini banyak kendaraan yang terjebak pada lubang yang tertutup genangan air.(Abidin)
kabarsidoarjo 18 Jun, 2013
GEDANGAN (kabarsidoarjo.com)-AKibat kecewa dengan Masrukul Huda warga Jl Wirabumi Kecamatan Gedangan yang menggadaikan 2 unit mobil Pick Up miliknya, H. Margono (49) dan Samsul Arif (31) warga Dusun Tengahan Desa Gedangan Kecamatan Gedangan melaporkan kasus ini ke Mapolsek Gedangan.
Tersangka (Masrukul Huda. Red) , berhasil ditangkap anggota reskrim Polsek Gedangan di rumahnya , Minggu (16/06/2013) .
"Setelah mendapatkan laporan adanya kasus ini , anggota reskrim melakukan penyidikan dan hingga akhirnya tersangka bisa tertangkap dirumahnya setelah di intai anggota " kata Kapolsek Gedangan Kompol Kamran melalui Kanit Reskrim Aiptu Lamin . Selasa (18/06/2013) siang.
Modus yang digunakan tersangka untuk menggelapkan mobil korban dengan mengatakan bahwa mobil milik korban dipinjam untuk mengangkut barang dengan kompensasi dibayar perbulan .
Pembayaran sewa mobil korban pada bulan pertama hingga bulan ke lima dibayar lancar , namun masuk bulan ke enam pembayar tersendat hingga tidak membayar sama sekali.
Saat korban menanyakan tentang keberadaan mobilnya , tersangka hanya mengatakan mobilnya di sewakan ke orang lain hingga korban tidak terima oleh kelakuan tersangka dan melaporkan tersangka ke Mapolsek Gedangan .
Setelah dilakukan pemeriksaan oleh petugas , tersangka mengaku mobil pick up milik korban H. Margono nopol W 8207 NK dan mobil pick up nopol W 8886 NK milik Samsul arif telah digadaikan .
"Saya gadaikan dua mobil pick up milik teman saya itu " ungkap tersangka
Tersangka juga mengaku , kedua mobil itu digadaikan dengan harga yang berbeda.
"Mobil milik H. Margono saya gadaikan 20 juta dan mobil samsul arif Saya gadaikan 15 juta . untuk uangnya saya buat foya-foya " akunya.
Meskipun tersangka sudah ditangkap tak membuat petugas lega , lantaran kedua mobil milik korban hingga kini belum diketahui keberadaannya.
"Kita masih berusaha mencari mobil korban untuk kita jadikan barang bukti " pungkas Aiptu Lamin . (bagus)
kabarsidoarjo 18 Jun, 2013
GEDANGAN (kabarsidoarjo.com)-Sedang asyik " membongkar " tape recorder Bus Mini yang terparkir di Jln Muncul Kecamatan Gedangan , Moh Imam Rifa'I (27) tertangkap satpam PT Patriot yang ada di sekitar Jln Muncul.
Setelah tertangkap basah membongkar Tape recorder , pria asal Krukah Rejo gang Sekolahan Kecamatan Benowo Surabaya ini langsung dibawa ke Mapolsek Gedangan guna mempertanggung jawabkan perbuatannya .
Kapolsek Gedangan Kompol Kamran melalui Kanit reskrimnya Aiptu Lamin ketika dikonfirmasi Kabarsidoarjo.com mengatakan , aksi tersangka bisa diketahui oleh satpam PT Patriot karena adanya kamera CCTV yang memantau di lokasi
"Kamera CCTV itu memantau lokasi sehingga satpam PT Patriot mengetahui aksi tersangka."katanya Selasa (18/06/2013) siang.
Lamin menjelaskan kronologis kejadian itu berawal ketika Imam (tersangka. Red) melihat ada sebuah bus mini yang terparkir di Jln Muncul dalam keadaan kosong . sedangkan posisi tersangka berada di dalam truk yang dikemudikannya.
"Melihat situasi aman , tersangka masuk keluar dari truknya dan masuk ke dalam bus mini. Di dalam bus tersebut , tersangka melihat tape recorder dan akhirnya oleh tersangka di bongkar menggunakan 2 buah obeng " jelasnya .
Namun saat sedang asyik , lanjut Lamin , ada karyawan PT Patriot melintas dan memergoki tersangka . karyawan tersebut mengatakan bahwa apa yang dilakukan oleh tersangka tertangkap CCTV .
"Tersangka sempat ingin memasang kembali tape recorder tersebut , namun satpam PT Patriot keburu datang dan langsung menangkap tersangka kemudian diserahkan ke Mapolsek " Lanjutnya.
Tersangka mengaku , jika dirinya mencuri tape recorder itu untuk dipasang di truknya.
"Maksudnya mau saya pasang di truk saya " akunya (Bagus)
kabarsidoarjo 18 Jun, 2013
noreply@blogger.com (Elena Seravin) 18 Jun, 2013
noreply@blogger.com (Elena Seravin) 18 Jun, 2013
SIDOARJO (kabarsidoarjo)- Sebanyak 56 orang kafilah MTQ XXV Kabupaten Sidoarjo, Senin (17/6/2013), berangkat mengikuti MTQ Tingkat Provinsi Jawa Timur di Kota Surabaya.
56 orang kafila tersebut terdiri dari 39 orang peserta, 8 orang pendamping, 4 orang pembina, 2 orang official dan 2 orang visitor.
Sebelum memberangkatkan, Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah SH,M.Hum berpesan untuk menjaga nama baik Kabupaten Sidoarjo, dan mampu mempertahankan predikat juara umum.
"Saya berharap semoga kontingen dari Kabupaten Sidoarjo bisa memperoleh prestasi yang gemilang, sehingga mengharumkan nama Kabupaten Sidoarjo,"harapnya.
Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah juga menghimbau, agar seluruh Khafilah bisa menjaga sikap kebersamaan antar sesama anggota kafilah, antar kafilah dengan pembina.
Juga antar kafilah dengan kafilah dari Kabupaten lain dan kafilah dengan panitia penyelenggara.
Dalam kesempatan tersebut H. Saiful Ilah juga berpesan untuk menjaga kesehatan dengan baik agar dapat mengikuti lomba baca Al-Quran tersebut sampai selesai.
Sebagai penyemangat, Bupati Sidoarjo H. Saiful Ilah dalam kesempatan tersebut menjanjikan bonus bagi juara MTQ kali ini. Meskipun H. Saiful Ilah tidak menyebutkan nominalnya, bonus tersebut akan diberikan kepada peserta yang dapat membawa kembali piala MTQ tahun ini.
7 cabang dengan 17 golongan akan dilombakan dalam MTQ Ke XXV tahun ini. Yakni cabang Musabqoh Tilawah Al Qur'an (MTQ), Musabqoh Tahfidz Al Qur'an (MHQ), Musabqoh Fahmil Al Qur'an (MFQ), Musabqoh Syarhil Al Qur'an (MSQ), Musabqoh Khatil Al Qur'an (MKQ), Tafsir Al Qur'an serta Musabaqah Makalah Ilmiah Al-Qur'an. (Abidin)
kabarsidoarjo 17 Jun, 2013
CANDI (kabarsidoarjo.com)- Sentot Mulyono (56) warga Kelurahan Jagir Kecamatan Wonokromo , harus mendekam di sel tahanan Mapolsek Candi .
Pssalnya, Pria tua ini diduga melakukan penipuan dan penggelapkan sepeda motor Honda Supra nopol W 2116 RO milik Andi sujoko (53) warga dusun Ketegan RT 6 RW 2 Kecamatan Tanggulangin yang merupakan teman nongkrong di terminal pasar Larangan Candi Sidoarjo.
Kapolsek Candi Kompol Andi Febrianto Ali. SE saat dikonfirmasi Kabarsidoarjo.com membenarkan adanya penangkapan pelaku penipuan dan penggelapan .
"Ya, kita menangkap pelaku penipuan dan penggelapan " katanya.
Andi menjelaskan kronologis kejadian itu bermula pada Sabtu tanggal 04 mei 2013 , saat itu korban bersama pelaku sedang berada di warung kopi terminal pasar larangan .
"Korban dan pelaku ini saling kenal karena sering bertemu di warkop tersebut . saat itu pelaku pinjam sepeda motor dengan dalih akan digunakan untuk menjenguk saudaranya di Rumah sakit umum sidoarjo " jelasnya.
Karena saling kenal , korban meminjamkan motornya ke tersangka .
Namun , setelah ditunggu beberapa jam pelaku tak kunjung kembali .
"Korban yang curiga akhirnya mencari pelaku di RSUD namun tak menemui. " imbuhnya.
Karena merasa menjadi korban penipuan dan penggelapan , korban melaporkan kejadian yang menimpanya ke Polsek Candi .
Berdasarkan informasi yang didapat tentang keberadaan pelaku , anggota satreskrim langsung menangkap pelaku.
"Kita tangkap pelaku , Sabtu (15/06/2013) sore di warung kopi terminal Wonokromo " tegas Andi
Menurut pelaku , dihadapan penyidik dirinya tidak berniat untuk menggadaikan atau pun menjual motor korban . dan motor tersebut hany digunakan untuk sarana dirinya keluar rumah .
"Saya tidak niat apa-apa , saya hanya meminjam saja " tuturnya.
Sentot mengaku ingin mempunyai sepeda motor namun dirinya belum mapu membelinya.
"Gaji saya dari sopir angkutan umum belum cukup buat beli motor " buat makan tiap hari saja kadang-kadang tidak cukup, apalagi buat beli motor " akunya lirih.
Pelaku dijerat pasal 372 yunto pasal 378 KUHP dengan ancaman hukuman 5 tahun penjara.(bagus)
kabarsidoarjo 17 Jun, 2013
SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Rancangan Perda Bangunan Gedung dan pemanfaatan bagian jalan memasuki tahap pemandangan umum fraksi-fraksi di DPRD Sidoarjo.
Khusus untuk Raperda Bangunan, beragam tanggapan terhadap Raperda ini, dilontarkan masing-masing fraksi dengan beragam argument dan pertanyaan.
Diantaranya Fraksi Kebangkitan Bangsa, yang melihat pentingnya Perda bangunan gedung karena secara regulasi sudah jelas dan harus diadakan.
Pasalnya, pada sisi pemanfaatan, Perda bangunan gedung ini memberikan jaminan keselamatan dan kenyamanan bagi masyarakat yang menggunakan bangunan gedung tersebut.
"Untuk itu perlu adanya pengaturan yang jelas terhadap objek bangunan yang diatur dalam Reperda ini. Meskipun SLF hasil Raperda ini bertujuan baik, tetapi sasaran dan objek Raperda ini harus benar dan tepat," terang Basudi juru bicara FKB.
Pada poin pandangan umumnya yang lain, FKB juga melakukan koreksi dan pertanyaan seputar beberapa pasal yang dianggap masih belum jelas penjabarannya.
Seperti adanya tumpang tindih peraturan yang sebenarnya sudah diatur dalam peraturan daerah tentang IMB, serta adanya persyaratan pada SLF yang mencantumkan terpenuhinya air layak minum pada objek Perda.
"Fraksi kami mempertanyakan apakah perlu air layak minum dimasukkan dalam pasal Raperda, karena yang ada selama ini hanya air bersih," tutur Basudi lagi.
Sementara itu, dalam pandangan umum Fraksi Hanura, untuk objek Raperda bangunan ini hendaknya dikecualikan pada rumah hunian dan rumah ibadah.
Pasalnya, jika Perda itu tetap ditujukan untuk dua objek diatas, dikawatirkan akan ada penolakan dari masyarakat.
"Pandangan ini merupakan hasil komunikasi dengan beberapa elemen masyarakat," terang Didik Budi Santoso jru bicara fraksi Hanura. (Abidin)
kabarsidoarjo 17 Jun, 2013
noreply@blogger.com (Elena Seravin) 01 Jun, 2013
SIDOARJO (kabarsidoarjo.com)- Penolakan rencana kenaikan harga bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi, terus disuarakan kader Partai Keadilan Sejahtera di tingkat daerah.
Setelah puluhan kader perempuan PKS menggelar aksi di depan kantor DPD PKS Sidoarjo, wujud penolakan serupa juga dilakukan kader PKS yang duduk di kursi DPRD Sidoarjo.
Seperti aksi pasang spanduk penolakan kenaikan harga BBM, yang dilakukan H.Kusman anggota komisi A DPRD Sidoarjo, di sepanjang jalur utama raya Balongbendo.
Menurut H.Kusman, aksi pasang spanduk penolakan kenaikan harga BBM itu, merupakan wujud keprihatinan atas rencana pemerintah pusat menaikkan harga BBM.
Apalagi realitasnya di lapangan, banyak masyarakat yang mengeluhkan sudah naiknya harga kebutuhan rumah tangga, akibat rencana kenaikan harga BBM itu.
"Harga BBM belum naik, seluruh harga kebutuhan sudah pada naik, apalagi harga BBM benar-benar naik nantinya. Apakah pemerintah tidak melihat kenyataan ini," tutur Kusman.
Masih menurut politisi yang terkenal vocal di gedung dewan ini, dirinya memang sengaja memasang sekitar 10 spanduk penolakan di sepanjang jalur raya Balong bendo, hingga perbatasan Mojokerto di raya Mlirip.
Selain lebih mudah dibaca pengguna jalan, pemasangan spanduk-spanduk itu sekaligus sebagai wujud suara konstituennya yang menolak rencana kenaikan BBM.
"Meskipun pada akhirnya harga BBM benar-benar dinaikkan, sertidaknya sebagai wakil rakyat yang keberatan dengan kenaikan harga BBM, saya sudah tunjukkan perjuangan itu kepada konstituen," ujarnya.
Sementara itu soal pemberian bantuan langsung sementara (BLSM) dari pemerintah sebagai kompensasi kenaikan BBM itu, Kusman menyebutkan sebagai sesuatu yang muspro.
Pasalnya, pemberian kompensasi sebesar Rp 200 ribu / bulan selama empat bulan itu, sangat tidak seimbang dengan naiknya berbagai kebutuhan pokok di pasaran.
"Setelah rmpat bulan, bagaimana nasib masyarakat menghadapi kenaikan harga yang tersu menerus," tandasnya lagi.
Untuk itu, Kusman meminta pemerintah pusat, untuk mengkaji atau jika perlu membatalkan rencana kenaikan harga BBM yang direncanakan pada akhir bulan Juni 2013 ini.
"Tolong rencana kenaikan BBM ini dibatalkan saja," cetusnya. (Abidin)
kabarsidoarjo 17 Jun, 2013
noreply@blogger.com (Elena Seravin) 17 Jun, 2013
noreply@blogger.com (Elena Seravin) 17 Jun, 2013
Type | Year | Average Price (IDR) | Diff Price (IDR) |
Astera Grand | 1996 | 2.500.000 | 0 |
Astera Grand | 1997 | 2.600.000 | 0 |
Beat | 2008 | 7.700.000 | 0 |
Beat | 2009 | 8.100.000 | 0 |
Beat | 2010 | 8.900.000 | 0 |
Beat | 2011 | 9.500.000 | 0 |
Beat CW | 2008 | 7.700.000 | 0 |
Beat CW | 2009 | 8.200.000 | 0 |
Beat CW | 2010 | 9.100.000 | 0 |
Beat CW | 2011 | 9.600.000 | 0 |
Blade | 2009 | 6.150.000 | 0 |
Blade | 2010 | 6.900.000 | 0 |
Blade | 2011 | 8.500.000 | 0 |
Blade CW | 2009 | 6.600.000 | 0 |
Blade CW | 2010 | 7.400.000 | 0 |
Blade CW | 2011 | 8.800.000 | 0 |
Blade Repsol | 2009 | 6.800.000 | 0 |
Blade Repsol | 2010 | 7.600.000 | 0 |
Blade Repsol | 2011 | 8.900.000 | 0 |
CBR 150R | 2005 | 17.000.000 | 0 |
CBR 150R | 2006 | 18.000.000 | 0 |
CBR 150R | 2007 | 21.000.000 | 0 |
CS 1 | 2008 | 8.300.000 | 0 |
CS 1 | 2009 | 8.700.000 | 0 |
CS 1 | 2010 | 9.800.000 | 0 |
GL Max | 2002 | 4.400.000 | 0 |
GL Max | 2003 | 4.700.000 | 0 |
GL Max | 2004 | 5.000.000 | 0 |
GL Max | 2005 | 5.400.000 | 0 |
Grand | 1996 | 2.000.000 | 0 |
Grand | 1997 | 2.300.000 | 0 |
Kharisma 125D | 2003 | 3.900.000 | 0 |
Kharisma 125D | 2004 | 4.300.000 | 0 |
Kharisma 125D | 2005 | 4.700.000 | 0 |
Kharisma 125D | 2006 | 5.200.000 | 0 |
Kharisma X | 2004 | 4.300.000 | 0 |
Kharisma X | 2005 | 4.600.000 | 0 |
Kharisma X | 2006 | 5.000.000 | 0 |
Kirana | 2003 | 3.800.000 | 0 |
Kirana | 2004 | 4.000.000 | 0 |
Legenda | 2001 | 2.600.000 | 0 |
Legenda | 2002 | 2.800.000 | 0 |
Legenda | 2003 | 3.000.000 | 0 |
Legenda | 2004 | 3.200.000 | 0 |
Mega Pro | 2000 | 4.900.000 | 0 |
Mega Pro | 2001 | 5.200.000 | 0 |
Mega Pro | 2002 | 5.600.000 | 0 |
Mega Pro | 2003 | 6.200.000 | 0 |
Mega Pro | 2004 | 7.100.000 | 0 |
Mega Pro | 2005 | 8.000.000 | 0 |
Mega Pro | 2006 | 9.000.000 | 0 |
Mega Pro | 2007 | 10.000.000 | 0 |
Mega Pro | 2008 | 11.200.000 | 0 |
Mega Pro CW | 2006 | 9.900.000 | 0 |
Mega Pro CW | 2007 | 10.800.000 | 0 |
Mega Pro CW | 2008 | 12.100.000 | 0 |
Mega Pro CW | 2009 | 13.300.000 | 0 |
Mega Pro CW | 2010 | 15.100.000 | 0 |
Mega Pro CW | 2011 | 16.600.000 | 0 |
PCX | 2010 | 27.500.000 | 0 |
Revo CW Abs | 2007 | 5.300.000 | 0 |
Revo CW Abs | 2008 | 5.500.000 | 0 |
Revo CW Abs | 2009 | 6.100.000 | 0 |
Revo CW Abs | 2010 | 6.900.000 | 0 |
Revo CW Abs | 2011 | 7.600.000 | 0 |
Revo Std Abs | 2007 | 4.700.000 | 0 |
Revo Std Abs | 2008 | 5.100.000 | 0 |
Revo Std Abs | 2009 | 5.900.000 | 0 |
Revo Std Abs | 2010 | 6.200.000 | 0 |
Revo Std Abs | 2011 | 7.000.000 | 0 |
Scoopy | 2010 | 10.300.000 | 0 |
Scoopy | 2011 | 11.300.000 | 0 |
Supra Fit | 2003 | 3.300.000 | 0 |
Supra Fit | 2004 | 3.500.000 | 0 |
Supra Fit | 2005 | 3.700.000 | 0 |
Supra Fit | 2006 | 4.100.000 | 0 |
Supra Fit | 2007 | 4.500.000 | 0 |
Supra Fit | 2008 | 4.700.000 | 0 |
Supra Fit X | 2008 | 5.000.000 | 0 |
Supra X CW | 2006 | 6.500.000 | 0 |
Supra X CW | 2007 | 7.000.000 | 0 |
Supra X CW | 2008 | 8.400.000 | 0 |
Supra X CW | 2009 | 9.000.000 | 0 |
Supra X CW | 2010 | 13.000.000 | 0 |
Supra X CW | 2011 | 11.500.000 | 0 |
Supra X Std | 2000 | 3.300.000 | 0 |
Supra X Std | 2001 | 3.500.000 | 0 |
Supra X Std | 2002 | 3.700.000 | 0 |
Supra X Std | 2003 | 4.000.000 | 0 |
Supra X Std | 2004 | 4.400.000 | 0 |
Supra X Std | 2005 | 5.500.000 | 0 |
Supra X Std | 2006 | 5.900.000 | 0 |
Supra X Std | 2007 | 6.500.000 | 0 |
Supra X Std | 2008 | 7.900.000 | 0 |
Supra X Std | 2009 | 8.400.000 | 0 |
Supra X Std | 2010 | 9.900.000 | 0 |
Tiger | 2002 | 7.000.000 | 0 |
Tiger | 2003 | 7.500.000 | 0 |
Tiger | 2004 | 8.000.000 | 0 |
Tiger | 2005 | 9.100.000 | 0 |
Tiger | 2006 | 11.200.000 | 0 |
Tiger | 2007 | 14.800.000 | 0 |
Tiger | 2008 | 15.900.000 | 0 |
Tiger Revo CW | 2006 | 13.300.000 | 0 |
Tiger Revo CW | 2007 | 14.400.000 | 0 |
Tiger Revo CW | 2008 | 15.000.000 | 0 |
Tiger Revo CW | 2009 | 17.500.000 | 0 |
Tiger Revo CW | 2010 | 18.500.000 | 0 |
Tiger Revo CW | 2011 | 20.300.000 | 0 |
Vario | 2006 | 6.700.000 | 0 |
Vario | 2007 | 7.000.000 | 0 |
Vario | 2008 | 8.100.000 | 0 |
Vario | 2009 | 8.900.000 | 0 |
Vario | 2010 | 10.200.000 | 0 |
Vario CW | 2006 | 6.800.000 | 0 |
Vario CW | 2007 | 7.200.000 | 0 |
Vario CW | 2008 | 8.300.000 | 0 |
Vario CW | 2009 | 9.200.000 | 0 |
Vario CW | 2010 | 10.400.000 | 0 |
Vario CW | 2011 | 11.000.000 | 0 |
Vario Techno CBS | 2009 | 11.400.000 | 0 |
Vario Techno CBS | 2010 | 12.200.000 | 0 |
Win | 2002 | 4.000.000 | 0 |
noreply@blogger.com (Elena Seravin) 15 Jun, 2013