Minggu, 26 Mei 2013

Pemkab Pacitan khawatir JLS Sirnoboyo-Ploso tidak tersambung - LensaIndonesia.com


Pemkab Pacitan khawatir JLS Sirnoboyo-Ploso tidak tersambung - Terlanjur bebaskan lahan Rp 5 miliar - Jalur Lintas Selatan (JLS) di Kabupateb Pacitan

Jalur Lintas Selatan (JLS) di Kabupateb Pacitan(Foto: ist)

LENSAINDONESIA.COM: Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pacitan Jawa Timur khawatir jika jalan lintas selatan (JLS) ruas Sirnoboyo-Ploso, Kecamatan Pacitan benar-benar tidak tersambung.

Pasalnya, hingga kini, kepastian jadwal pelaksaan proyek lanjutan itu tak kunjung disampaikan Kementerian Pekerjaan Umum (Kementerian PU).

Baca juga: Investor gamang buka usaha di Pacitan dan Kementerian PU Rugikan Pemkab Pacitan Rp 5 Miliar

Bila kondisi itu berlarut, tentunya pemkab yang dirugikan. Sebab, lahan untuk akses Pacitan â€" Ploso sepanjang 4,8 kilometer sudah dibebaskan dengan anggaran daerah sekitar Rp 5 miliar di tahun 2012 lalu.

“Cuma diprediksi akan dilanjutkan tahun depan,” kata Kepala Dinas Bina Marga dan Pengairan setempat, Budiyanto, Minggu (23/05/2013).

Budiyanto menjelaskan, pihak pemkab sebenarnya sudah mengusulkan pembangunan JLS ruas itu. Tapi, dia tidak tahu menahu tentang penyebab menghilangnya titik lokasi itu dari peta proyek.

Dia menduga, permasalahan yang muncul akibat ruwetnya pembebasan lahan warga Desa Jetak, Kecamatan Tulakan di ruas Pacitan â€" Hadiwarno. Hingga akhirnya, perencanaan maupun alokasi pembangunan JLS ruas Sirnoboyo â€" Ploso tidak terealisasi. Sehingga, Kementerian PU akhirnya memindahkan anggarannya ke kabupaten lain yang juga dilangsungkan proyek pembangunan infrastruktur jalan nasional.

“JLS ruas Sirnoboyo â€" Ploso mungkin dianggap sebagai jalan lingkar yang dana pembangunannya bersumber dari APBD kabupaten,” tuturnya.

Informasi yang masih sebatas wacana tentang kelanjutan pembangunan JLS itu, makin membuat pemkab bertanya-tanya. Terlebih, ruas Sirnoboyo-Ploso sepanjang 4,8 kilometer dinyatakan tidak masuk peta proyek yang didanai APBN tersebut.

Ini diketahui pemkab saat berkoordinasi dengan Kementrian PU beberapa waktu lalu. Baik ketika bertandang ke Jakarta maupun menjadi tuan rumah saat kunjungan kerja pejabat dari Jakarta.

Kendati demikian, pihak pemkab setempat tetap berupaya agar JLS ruas Sirnoboyo â€" Ploso bisa segera tersambung. Petugas Dinas Bina Marga dan Pengairan intensif mengawal wacana Kementerian PU tentang kelanjutan proyek tersebut. Bahkan, pekan depan mereka akan kembali terbang ke Jakarta.

“Senin (27/5) besok pak bupati (Indartato), kami dan Bappeda akan menemui pak sekjen (Kementerian PU),” jelasnya.

Langkah ini bertujuan mengawal perencanaan pemerintah pusat. Bila tidak terus didesak, dikhawatirkan akan luput dari harapan Pemkab Pacitan. Apalagi, tugas dari Kementerian PU melayani pembangunan di seluruh wilayah se-Indonesia. Dengan begitu, potensi berubahnya perencanaan bisa terjadi sewaktu-waktu.

“Maka perlu dikawal agar bisa terealisasi dan alokasi anggarannya tidak jauh berbeda dengan yang diusulkan,” terangnya. Pada awal tahun 2012 lalu, pemkab mengusulkan anggaran senilai Rp 115 miliar.

Pertimbangannya, di JLS ruas Sirnoboyo â€" Ploso tidak sekadar membuka lahan warga yang sudah berhasil dibebaskan. Tapi, juga membangun jembatan yang bakal membentang di atas Sungai Grindulu.

“Untuk jembatannya membutuhkan biaya lebih besar daripada jalannya,” ucapnya.

Sementara itu, Heru Setyanto, Wakil Ketua Komisi D DPRD menegaskan, pihak pemkab perlu terus mengawal rencana pembangunan JLS ruas Sirnoboyo-Ploso. Sebab, keberadaannya sangat penting bagi sarana transportasi warga. Apalagi, JLS di ruas yang lain sudah rampung digarap.

“APBD juga sudah terserap untuk pembebasan lahan milik warga untuk proyek ini,” pungkasnya.@rachma

http://www.lensaindonesia.com/2013/05/26/pemkab-pacitan-khawatir-jls-sirnoboyo-ploso-tidak-tersambung.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar