Selasa, 26 Oktober 2010

At least 40 dead, 380 missing after Indonesia quake

Jakarta, Indonesia (CNN) -- At least 40 people were killed and 380 others were left missing after a 7.7-magnitude earthquake struck off Sumatra on Monday, Indonesian officials said Tuesday.
The Pacific Tsunami Warning Center said the quake generated a "significant" tsunami. Although communication with remote areas was difficult, witnesses in west Sumatra reported seeing a 6-meter (18-foot) high wave. 

One representative said at least one village with a population of about 200 people was swept away, with only 40 people recovered.The numbers were in flux because information was trickling in from remote parts of Indonesia, a country made up of a myriad of islands.Large waves also were keeping rescue crews from reaching the disaster zone, Hendri Dori Satoko, head of the Mentawai Islands parliament, said on local television.he Sumatran coastline is known for large waves, making it a popular surfing destination. Surf travel company The Perfect Wave said in a statement on its website it had 32 clients in the area.Between eight and 10 Australians were missing and were thought to be on a tourist boat, the MV Southern Cross, that was in the affected area when the quake struck, the Australian Department of Foreign Affairs and Trade said in a statement.

The Australian Embassy in Jakarta was attempting to contact the boat, but "efforts to contact the captain have been hampered by poor telephone coverage in the area and by the fact that the boat is reportedly not equipped with a satellite phone," the statement said.
Indonesia's Sea Security Coordinator said it had not received any distress calls from boats in the area, and "at this stage we have no information that causes us to hold concerns for the welfare of the Australians on the boat." But the embassy will continue working with Indonesian authorities to confirm their safety, the statement said.

One of those Australians is Chris Scurrah, formerly of Melbourne, according to The Australian newspaper. His father, Hal Scurrah, told the paper he hopes to hear from his son soon."My feeling is that he's possibly out of range, and hopefully he's all well," Hal Scurrah said. "I keep watching news, and I keep trying to text him or contact him on Facebook. He'll have a laptop with him."He said his son is the skipper on board the Southern Cross, along with another skipper, Akinori Fujita from Japan. Eight other Australians were on board, he said.Hal Scurrah said his son survived an earthquake that struck the Sumatran city of Padang last October.The quake struck at 9:42 p.m. 

Monday, triggering a tsunami warning that was later lifted when the warning center said sea level readings indicated the threat had diminished or was over for most areas."The local residents in the Mentawai Islands reported seeing a tsunami as high as 3 meters [that] reached as far as 600 meters inland," said Mujiharto, of the Indonesian Health Ministry.The Perfect Wave statement also described the wave as about 3 meters (9 feet) high, and said it washed through a bay where two boats with clients on board were docked, the statement said. One boat hit the other, which caught on fire, and all the guests jumped overboard. Nine guests and five crew members were washed into the jungle and took more than an hour to make their way to safety, the company said. 

All those aboard were picked up by a third boat and were safe "apart from suffering some smoke inhalation and minor scratches," the statement said.A surf guide aboard the third boat reported "there was a lot of debris floating in the water including bar stools and other pieces of furniture from Macaronis Resort," the company said. "No news on the state of the village at Silabu."The resort, where six clients were staying, is "all but gone," the statement said. 

However, its staff and guests were all reported safe.The company said it was working to obtain replacement passports for its clients and organize flights home.The epicenter of the quake was 240 kilometers (149 miles) south of Padang, at a depth of 20.6 kilometers (12.8 miles), according to the U.S. Geological Survey. The magnitude was revised upward from a preliminary magnitude of 7.5.The city of Padang and the Mentawai Islands are located at the meeting of two tectonic plates, making them vulnerable to earthquakes and tsunamis.Meanwhile, on the Indonesian island of Java, the volcano Mount Merapi was erupting Tuesday.

Merapi Meletus, Warga Panik

SLEMAN, KOMPAS — Ribuan warga kini dalam proses evakuasi menyusul semburan material vulkanik dari perut Gunung Merapi, Senin (26/10/2010) pukul 17.50 WIB. Kepanikan terjadi ketika dari arah puncak meluncur gumpalan pekat bergulung-gulung ke arah wilayah Samburejo dan Kinahrejo, atau ke arah kediaman Mbah Maridjan.
Pengendara sepeda motor memacu kendaraannya sembari terus-menerus membunyikan klakson. Begitu juga mobil roda empat yang tadinya bersiaga di titik kumpul pertigaan Kinahrejo dan wilayah-wilayah tertinggi di lereng selatan. Sebagian besar warga dievakuasi ke barak pengungsi Umbulharjo dan Hargobinangun yang tadi siang dikunjungi Wapres Boediono.

Hujan abu
Hujan abu sampai saat ini masih terjadi di seputar wilayah Kinahrejo. Cuaca di lereng selatan mendung tebal dan gelap, tetapi belum turun hujan. Di Yogyakarta, hujan rintik-rintik terjadi secara sporadis. Dari laporan warga yang bertahan di Samburejo dan Kinahrejo, saat ini puncak Merapi berselimut awan tebal dan belum terdengar gemuruh guguran material vulkanik lagi.
Debu vulkanik akibat luncuran material dari puncak Merapi pukul 17.50 WIB berjatuhan ke wilayah selatan, seperti Turgo, Kinahrejo, Ngrangkah, dan Samburejo. Warga di Samburejo di lereng selatan Merapi panik hebat ketika sekitar pukul 17.50 WIB terlihat ada luncuran besar yang diduga awan panas mengarah ke wilayah Samburejo dan Kinahrejo.
Warga langsung dievakuasi ke barak pengungsian yang disiapkan. Muncul laporan juga bahwa sejumlah armada mobil pengangkut malah ketakutan dan kalang kabut meninggalkan desa.
Suasana yang terekam lewat radio komunikasi warga, peringatan bahaya dan teriakan agar warga turun ke wilayah yang aman terdengar bersahut-sahutan. Guguran dan luncuran material vulkanik dari puncak Gunung Merapi memang terus termonitor hingga Selasa (26/10/2010) petang. Jumlahnya mencapai ratusan kali.
Sekitar pukul 17.15 WIB, terjadi guguran besar yang sempat terlihat dari arah tenggara dan timur. Di Turgo, sejumlah warga mencium bau belerang dan melihat abu vulkanik melayang. Kacung, warga di Samburejo, memperkirakan jarak luncuran material sudah lebih dari 2.000 meter, atau 2 kilometer dari puncak.
Umumnya mengarah ke hulu Kali Senowo, Kali Boyong, Kali Kuning, dan Kali Gendol. Informasi ini berdasarkan pengamatan visual langsung dari warga di Turgo, Kinahrejo, Samburejo, Tunggularum, dan Deles. Kawasan puncak Merapi sendiri tertutup awan sangat tebal, tetapi sesekali kubah di puncak terlihat dari pertigaan Kinahrejo, yang jadi pusat titik kumpul pengungsi.
Titik api sejauh ini belum terlihat meski deformasi kubah terus berlangsung dan cukup ekstrem pertumbuhannya. Aktivitas Merapi kali ini sangat berbeda dengan kejadian erupsi sebelumnya karena perubahan aktivitas vulkaniknya sangat radikal.
Dalam tempo sebulan status Merapi berubah menjadi Awas, level tertinggi di fase erupsi. Data yang tercatat di Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) Yogyakarta, laju inflasi kubah mencapai 42 cm/hari. Pengukuran dilakukan dengan electric distance measurement (EDM), dengan reflektor dipasang di sekitar puncak Merapi.
Bersiap evakuasi
Malam yang berkabut tebal dan tidak terlihatnya kawasan puncak Merapi membuat kewaspadaan menjadi ekstra tinggi. Di Kaliadem, Kepuharjo, dan Cangkringan, Kabupaten Sleman, warga setempat siang tadi menyelesaikan bangunan pos pantau secara gotong royong.
Pos pandang di desa-desa tertinggi di lereng selatan Merapi itu berupa pondok bambu setinggi 10 meter. Warga setempat menegaskan ingin memantau langsung pergerakan Merapi dengan keyakinan tinggi.
"Bukan berarti kami tak percaya informasi dan keputusan pemerintah dan vulkanologi. Sebagian besar warga sudah turun mengungsi," kata Ronggo, warga di Kaliadem.

Minggu, 24 Oktober 2010

Pemerintah Didesak Buat Jalur Sepeda

JAKARTA, KOMPAS— Selain ramah lingkungan, sepeda menjadi salah satu moda transportasi yang murah, aman, dan nyaman. Tak heran, saat ini banyak masyarakat yang mulai beralih menggunakan sepeda sebagai alat transportasi.

Hal itu bisa dilihat dari banyaknya pengguna sepeda, baik perorangan maupun yang tergabung dalam komunitas di kota-kota besar di Indonesia, termasuk Jakarta. Untuk itu, Komite Sepeda Indonesia (KSI) pun terus berupaya mendorong pemerintah agar membuat jalur khusus sepeda di semua kota besar di Indonesia.
Ketua Umum KSI Syahrul Effendi mengatakan, pihaknya juga menginginkan adanya hari bersepeda nasional yang direkomendasikan setiap tanggal 17 Juli. Pada tanggal itu, Syahrul menjelaskan, pihaknya berharap masyarakat tidak menggunakan kendaraan bermotor, tetapi beralih menggunakan sepeda. Saat ini, KSI juga tengah memperjuangkan aplikasi Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Keselamatan dan Keamanan Pesepeda.

"Kami juga mengupayakan adanya car free day di seluruh Indonesia karena kegiatan itu terbukti dapat mengurangi gas buang yang dihasilkan oleh kendaraan bermotor," ujar Syahrul saat pelantikan Dewan Pimpinan Pusat Komite Sepeda Indonesia, Minggu (24/10/2010) di Hotel Sultan.

Syahrul mengatakan, komitmen ini juga didukung oleh Kementerian Lingkungan Hidup. KSI juga mendorong masyarakat untuk bersepeda sebagai upaya menghindari dari segala bencana yang diakibatkan pemanasan global.
"KSI sebagai organisasi kemasyarakatan diharapkan mampu memperbaiki kualitas udara," kata Syahrul, yang juga menjabat Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan ini.

Syahrul menambahkan, pengguna sepeda di Indonesia akan mendapatkan jaminan keselamatan berupa asuransi kecelakaan. "Salah satu program KSI juga memberikan pelayanan asuransi kecelakaan bagi pesepeda di Indonesia," ujarnya.

Ketua Dewan Pembina KSI Gamawan Fauzi mengatakan, dengan adanya UU Nomor 22 Tahun 2009, pemerintah memang diwajibkan melindungi hak-hak pejalan kaki dan pesepeda. Untuk itu, pemerintah daerah dapat menyediakan ruang bagi mereka.
"Bersepeda juga bermanfaat bagi kepentingan lingkungan dan transportasi karena mengurangi penggunaan bahan bakar," kata Gamawan Fauzi yang saat ini menjabat sebagai Menteri Dalam Negeri.

Dalam acara pelantikan DPP KSI, Gamawan melantik Syahrul Effendi sebagai Ketua Umum dan Dimas Kinasih sebagai Wakil Ketua Umum. Di jajaran para ketua, di antaranya, Heru Bambang duduk sebagai Ketua Departemen Lingkungan Hidup, Nizarman Aminuddin sebagai Ketua Departemen Litbang dan Teknologi, serta Kamsul Hassan sebagai Ketua Departemen Informasi dan Komunikasi.

Sabtu, 23 Oktober 2010

Hundreds of thousands flee as typhoon hits China


(CNN) - Topan Megi melanda Cina pada hari Sabtu, mengirimkan ratusan ribu melarikan diri seperti membuat pendaratan di provinsi tenggara Fujian, media pemerintah melaporkan. Sekitar 270.000 orang telah dievakuasi, kata kantor berita Xinhua. topan keempat yang menghantam Cina tahun ini membuat pendaratan di kota Zhangzhou. Hal ini memaksa pembatalan layanan feri dan 79 penerbangan di kota pantai Xiamen, kata pihak berwenang. 

Hal ini diharapkan dapat kehilangan kekuatan seperti kepala pedalaman, tetapi akan membawa hujan berat untuk soOfficials telah mengeluarkan peringatan sebagai penjepit untuk kehancuran mereka mungkin di wilayah pesisir, kata Xinhua. Sementara itu, topan menewaskan 11 orang di Taiwan dan meninggalkan sekitar 400 wisatawan terdampar .


Setidaknya 200 dari wisatawan berasal dari daratan Cina, Xinhua. Di Taiwan, topan itu diturunkan menjadi badai tropis setelah mendarat di Cina. Setidaknya 23 orang pada kelompok wisata Cina terdaftar sebagai hilang, Taiwan resmi Pusat Berita Badan yang dilaporkan.


Penyelamat sedang mencari yang hilang dan memberikan makanan untuk wisatawan terdampar lain terperangkap di wilayah pegunungan Taiwan timur laut. Hujan lebat akan mempermudah di Taiwan pada hari Sabtu, menurut departemen meteorologi. Topan tersebut terpengaruh sebuah Filipina diperkirakan 258.844, meninggalkan ribuan tunawisma, ketika itu menghantam pulau awal ini provinsi week.utheastern.


Ancaman Baru di Era Twitter dan Facebook

KOMPAS.- Siapa tak kenal Facebook dan Twitter? Pengguna Internet era ini pasti nyaris tak bisa lepas dari dua ajang gaul dunia maya itu. Facebook dan Twitter merupakan implementasi dari web 2.0.
Apa itu web 2.0? Ini merupakan generasi terkini yang paling mendunia dari web, di mana semua pengguna web dapat mempublikasikan dan menerima informasi secara bebas, untuk saling berkolaborasi dan sosialisasi. Jika di era web 1.0 kita hanya dapat mengakses informasi saja, dengan segala keterbatasannya, maka di web 2.0 kita dapat membagikan informasi yang kita punya, baik itu bersumber dari kita sendiri atau dari sumber lain. Kita juga dimungkinkan langsung berinteraksi dengan sesama pengguna web.
Dengan semua kelebihan itu, tak heran jika web 2.0 membuat banyak orang tertarik menggunakan Internet. Mereka yang awalnya tidak kenal dunia maya, menjadi penasaran dan ingin mencoba, sebab kehebohan daya tarik web 2.0 ini.
Memang menyenangkan, bahkan mencandui sebagian orang. Sehari saja tidak mengakses Facebook atau Twitter, rasanya ada yang kurang. Sayangnya masih banyak orang belum sadar bahwa semua kemudahan berbagi dan mengakses informasi itu disertai dengan ancaman lain, yaitu malware yang juga memanfaatkan celah-celah yang ada.

Seperti kita tahu, beragam aplikasi web 2.0 tidak hanya digunakan di rumah, namun juga di lingkungan korporat. Berarti ada banyak data penting perusahaan yang dapat menjadi target para pencipta malware. Pengguna sendiri tidak sadar bahwa dirinya menjadi target serangan, karena terlalu asik menikmati banyak kemudahan, bahkan juga asik bersosialisasi memperluas jejaring pertemanan maupun bisnis.
Yang lebih parah adalah jika pengguna tidak tahu kalau dirinya justru membantu serangan tersebut dan juga menjadi korbannya. Dari laboratorium virus kami, terlihat bahwa jejaring sosial kian popular menjadi sasaran pembuat malware. Setiap tahun, jumlah sampel malware yang berhubungan dengan jejaring sosial berlipatganda dibanding tahun sebelumnya.

Konsep anyar yang ditawarkan web 2.0 adalah mengubah gaya navigasi klasik menjadi jauh lebih interaktif. Bahkan pengguna bisa terus berhubungan melalui web 2.0 dengan perangkat bergeraknya seperti ponsel. Ya, ini seperti pemahaman di mana manusia terus menerus terhubung satu sama lain dengan web 2.0 sebagai medianya, dan beragam perangkat canggih yang mendukung. Di mana saja, kapan saja.

Malware sebelum web 2.0
Kini kita coba telaah apa yang membuat malware ikut menjadikan web 2.0 sebagai sasaran utamanya. Bagaimana malware menyebar sebelum era web 2.0?
Perjalanan virus komputer dan malware kira-kira sama dengan perjalanan informasi itu sendiri. Di masa lalu, informasi secara fisik dipindahkan dari satu komputer ke komputer lain menggunakan media penyimpanan yang bervariasi. Pada awal tahun 1980-an, informasi menyebar melalui jejaring data pribadi yang mahal. Baru kemudian perlahan jaringan tersebut mulai digunakan oleh kalangan pebisnis untuk email dan transmisi informasi. Pada akhir dekade 1990 mulai banyak kasus serangan virus pada komputer di ranah pribadi dan bisnis, yang biasanya menyerang melalui email.

Tanpa terasa World Wide Web begitu cepat berkembang menjadi sebuah platform yang sangat bernilai bagi pertukaran informasi, perdagangan global, dan produktivitas dunia kerja. Perlahan tapi pasti, kita sadar bahwa tak semua informasi bisa kita bagi ke semua orang. Di sinilah kita ketahui bahwa informasi menjadi sangat berharga, hanya layak dibagikan ke pihak tertentu dan menjadi berbahaya ketika bocor atau rusak.

Selama itu juga muncul yang disebut dengan Era worm internet, dimana terjadi serangan Code Red, Blaster, Slammer dan Sasser ke sejumlah jaringan korporat. Tidak ketinggalan virus Melissa yang juga menyerang email, serta datang melalui pesan instan atau aplikasi peer-to-peer. Semua menargetkan Microsoft, sebab memang sistem operasi itu paling banyak dipakai. Mereka menghadapi semua serangan itu dengan penambahan firewall, dam menjalankan sejumlah mekanisme mitigasi anti-worm. Pengguna juga diajak untuk rajin memperbarui aplikasi pengaman Windows.

Mengapa web 2.0 Menjadi Sasaran Empuk Malware dan Penjahat Cyber? Dalam tahun-tahun terakhir, situs jejaring sosial menjadi salah satu sumber informasi paling popular di Internet. RelevantView dan eVOC Insights memprediksi bahwa pada tahun 2009 situs jejaring sosial digunakan oleh 80 persen pengguna Internet seantero dunia, yang artinya lebih dari satu miliar orang.
Pertumbuhan popularitas ini sudah pasti diketahui oleh para penjahat krinimal dunia maya. Maka tak heran sejumlah situs menjadi sasaran utama malware dan spam, di samping sejumlah tindak kejahatan lain.

Situs jejaring sosial seperti Facebook, MySpace atau Twitter, telah memukau jutaan pengguna Internet, sekaligus juga pelaku kriminal cyber.

Separah apakah serangan terhadap jejaring sosial ini? Pada Januari 2008, sebuah aplikasi Flash bernama Secret Crush yang berisi link ke program AdWare terdapat pada Facebook. Lebih dari 1,5 juta pengguna mengunduhnya sebelum disadari oleh administrator situs.

Kaspersky Lab pada Juli 2008 mengidentifikasi sejumlah insiden yang melibatkan Facebook, MySpace dan VKontakte. Net-Worm.Win32.Koobface. menyebar ke seluruh jaringan MySpace dengan cara yang sama dengan Trojan-Mailfinder.Win32.Myspamce.a, yang terdeteksi di bulan Mei.

Twitter tak kalah jadi target, ketika pada Agustus 2009 diserang oleh penjahat cyber yang mengiklankan video erotis. Ketika pengguna mengkliknya, maka otomatis mengunduh Trojan-Downloader.Win32.Banload.sco. LinkedIn juga tak luput dari serangan malware pada Januari 2009, dimana penguna ditipu agar mengklik profil sejumlah selebriti, padahal mereka sudah mengklik link ke media player palsu. Sebulan kemudian YouTube menjadi incaran malware.

Bulan Juli 2009 kembali Twitter menjadi media infeksi modifikasi New Koobface, worm yang mempu membajak akun Twitter dan menular melalui postingannya, dan menjangkiti semua follower. Semua kasus itu hanya sebagian dari begitu banyak kasus penyebaran malware di seantero jejaring sosial.

Ancaman di era web 2.0
Akhir tahun 2008 Kaspersky Lab mengumpulkan lebih dari 43.000 file berbahaya yang berhubungan dengan situs jejaring sosial. Salah satu worm yang paling terkenal menyerang situs jejaring sosial adalah Koobface yang terdeteksi sebagai Net-Worm.Win32.Koobface. Worm ini popular saat sekitar setahun lalu menyerang akun Facebook dan MySpace.

Struktur umum serangan ke web 2.0 biasanya terdiri dari tiga langkah. Pertama, pengguna menerima link dari teman berupa informasi enarik, misalnya video klip. Kedua, pengguna diminta untuk menginstal program tertentu agar bisa menonton video itu. Ketiga, setelah diinstal, program ini diam-diam mencuri akun pengguna dan meneruskan trik serupa ke pengguna lain

Metode itu hampir sama dengan cara worm menyebar melalui email. Worm yang terdistribusi melalui situs jejaring sosial hampir 10 persen sukses menginfeksi. Koobface juga memberi link ke program antivirus palsu seperti XP Antivirus dan Antivirus2009. Program spyware tersebut juga mengandung kode worm.

Ancaman ke situs jejaring sosial jauh lebih mengerikan dari ke email. Mengapa? Selain terinfeksi worm, akun yang bersangkutan juga menjadi korban botnet, bahkan si pemiliknya juga terkena imbasnya. Botnet mampu mencuri nama dan pasword pengguna, lalu menyebarkan pesan palsu yang mampu merugikan pihak lain, seperti permintaan transfer uang. Jadi yang menjadi korban bukan hanya akunnya, melainkan pemilik akun itu sendiri, serta pihak lain yang dikirimi pesan palsu.

Sisi lemah manusia
Satu hal paling penting dari serangan terhadap web 2.0 adalah faktor komponen kelemahan manusia ,terutama ketika berhadapan dengan pengguna yang tidak paham bahwa komputernya sudah terinfeksi.

Situs jejaring sosial masa kini menawarkan kostumisasi tambahan dan fungsi berfitur kaya untuk berbagi konten personal, file foto, atau multimedia dengan sebanyak mungkin orang di dunia maya. Situs ini memungkinkan pengguna berbagi pikiran dan minat dengan sesama teman atau komunitas. Secara umum, pengguna situs jejaring sosial saling percaya satu sama lain. Ini artinya jika mereka menerima pesan dari temannya, maka akan langsung mengkliknya begitu saja tanpa kecurigaan pesan itu sudah disisipi oleh malware.

Hari ini masih banyak orang yakin bahwa menggunakan browser Web sama dengan melakukan window shopping atau pergi ke perpustakaan di dunia nyata. Takkan ada yang terjadi tanpa sepengetahuan mereka. Padahal di Web, sekali saja kita mengklik link yang salah, atau tanpa disengaja, maka sama artinya sudah mempersilakan pencuri atau pengintai masuk ke rumah kita. Ya, pencuri atau penyadap di dunia maya tidak kasat mata seperti halnya di dunia maya.

Ambil contoh, aplikasi penyingkat URL yang sering diperlukan di mikroblog seperti Twitter. Karena katakter pesan hanya dibatasi hingga 140 karakter, maka pengguna harus menggunakan aplikasi penyingkat URL saat menyisipkan link ke situs lain. Aplikasi penyingkat URL seperti TinyURL, Is.gd atau Bit.ly tidak akan memperlihatkan nama URL yang sesungguhnya. Cukup keterangan saja dan link yang sudah mereka ringkas.
Bayangkan jika akun si pengguna sudah disusupi Botnet tanpa ia sadari. Botnet akan menggunakan akun Twitter-nya, memposting "Klik foto saya yang imut ini" lalu diikuti URL yang sudah diringkas, maka teman-temannya akan langsung mengklik. Malware yang terkandung dalam link itu akan membawa si korban ke situs lain yang memang sudah dipersiapkan untuk"menjebaknya".

Situs jejaring sosial seperti Facebook biasanya berkolaborasi dengan situs-situs lain agar bisa saling terkoneksi. Mereka ini disebut sebagai partisi ketiga, alias pihak ketiga setelah facebook itu sendiri, dan penggunanya. Banyak kasus dimana partisi ketiga justru dijadikan vektor alias "kendaraan" dari penyerang.

Ada dua pertanyaan yang bisa kita ajukan untuk mendalami masalah ini. Berapa banyak pengguna Facebook menambahkan aplikasi partisi ketiga di profilnya? Berapa banyak yang mereka ketahui mengenai apa yang sesungguhnya dilakukan oleh aplikasi partisi ketiga itu?

Di atas kertas, para pakar mengatakan bahwa Facebook maupun jejaring sosial lain harus memikirkan ulang cara mereka mendesain dan mengembangkan application programming interface (API). Disebutkan bahwa provider jejaring sosial semestinya berhati-hati dalam mendesain platform dan API. Mereka harus hati-hari dengan teknologi sampingan yang dipakai para klien, misalnya JavaScript. Operator situs jejaring sosial sebaiknya memiliki developer yang cukup ketat dalam penggunaan API, yaitu yang mampu memberi akses ke sumber yang hanya benar-benar berhubungan dengan sistem.

Setiap aplikasi yang berjalan di situs jejaring sosial juga semestinya ada di lingkungan terisolasi untuk mencegah interaksi aplikasi dengan host Internet lainnya yang tidak berpartisipasi dalam situs tersebut.

Isu Privasi
Malware bukan hanya satu-satunya masalah ketika kita bicara mengenai situs jejaring sosial. Bagaimana data-data pribadi para pengguna bisa aman adalah pertanyaan lainnya. Lalu, seberapa susahnya sesungguhnya kita melindungi diri sendiri dan data-data kita di situs jejaring sosial?

Ketika orang jahat mendesain serangannya dengan apik, maka para pengguna perlu meningkatkan standar kewaspadaan keamanannya. Advis seperti "Jangan membuka file yang diterima dari sumber yang tidak diketahui" sudah tak lagi berguna, sebab aktivitas serangan sudah mampu menyamar dalam identitas teman yang kita kenal baik. Ini artinya kita bahkan tidak bisa mempercayai pesan atau file yang dikirimkan teman kita sendiri.

Salah satu lapisan perlindungan yang bisa ditambahkan ke browser adalah yang dapat mencegah eksploit. Pengguna sebaiknya melindungi dirinya dari worm XSS dengan hanya mengizinkan eksekusi kode JavaScript dari sumber terpercaya. Pengguna juga semestinya seminim mungkin berbagi alamat pribadi seperti nomor telepon, alamat rumah, dan informasi personal lain.
Memang agak sulit membatasi mana yang boleh dibagi dan yang tidak di situs jejaring sosial. Pada dasarnya setiap orang butuh privasi di belantara dunia maya. Jangan sampai juga kita menjadi korbam trik phishing klasik, terutama ketika muncul laman situs baru saat mengklik aplikasi partisi ketiga yang meminta kita melakukan log-in mengisikan nama, dan sejumlah data pribadi lain. Jika kita ragu atas keaslian laman itu, ada bagusnya kita kembali ke laman asli Facebook dengan mengetik ulang www.facebook.com.

Memang dibutuhkan perlindungan banyak lapis. Solusi keamanan Internet seperti anti-malware adalah pilihan terbaik, namun itu pun diperlukan update yang intens. Pengguna harus terus meningkatkan kewaspadaan dan tingkat keamanannya, sebab penyerang juga akan terus memperbanyak strategi.

Semua kasus yang kita bahas di atas hanya sebuah awal saja. Serangan terhadap situs jejaring sosial kini sudah ada dalam beragam tingkatan, mulai dari malware sampai phishing. Pelaku kriminal dunia cyber akan menggunakan vektor ke web 2.0 lebih dan lebih banyak lagi demi menyebarkan aplikasi berbahayanya. Namun evolusi serangan ke web 2.0 akan seiring juga dengan evolusi yang dilakukan web 2.0 itu sendiri.

Berikut adalah evolusi yang tengah terjadi pada web 2.0. Pertama, Mobilitas. Baik konten maupun tampilan untuk mengaksesnya akan lebih mobile, sehingga keterhantungan pada hardware untuk mengakses serta lokasi fisiknya akan berkurang. Makin bervariasi platform yang dipakai akan mempersulit pembuat malware untuk menerobosnya. Mereka akan kesulitan mengenai sistem operasi dan hardware apa yang akan dipakai si pengguna,.

Kedua, lokalisasi dan kontekstualisasi. Konten dan interface mobile membuat layanannya menjadi lebih baik bagi si pengguna. Semua disesuaikan dengan kebutuhan mereka. Penjahat cyber mau tak mau juga akan memberlakukan perubahan paradigma ini untuk meningkatkan serangannya.

Ketiga, interoperabilitas. Jejaring sosial memungkinkan kita terkoneksi satu sama lain, maka harus ada sistem keamanan yang dibangun oleh jejaring dan penggunanya sendiri. Problem keamanan ini bisa mudah ditingkatkan jika jejaring sosial itu mulai menyatukan layanannya.

Jumat, 22 Oktober 2010

"Bakso Ariel" Laris Manis di Kalangan Artis

BANDUNG, KOMPAS-- Vokalis band yang dulunya bernama Peterpan, Nazriel Irham alias Ariel, merupakan jajaran artis yang mempunyai nama di Tanah Air karena prestasi dan karya-karyanya. Kendati demikian, untuk urusan makanan, Ariel tetap suka makanan rakyat yang mudah ditemui di pinggir-pinggir jalan. Apa itu? Kekasih Luna Maya itu kecantol bakso sejak lama.
"Dia (Ariel) orangnya santai. Dia itu suka bakso," kata salah satu produser musik grup Peterpan, Hary Cahyo Purnomo alias Capung, saat ditemui di studio musik miliknya, yang sehalaman dengan rumahnya, di Kompleks Antapani Bougenville, Blok L nomor 2, Bandung, Jumat (22/10/2010) kemarin.

Salah satu favorit Ariel adalah bakso gerobak yang sering lewat di depan kediaman Capung. Bakso itu pun mendapat julukan Bakso Ariel dari para anggota band ataupun penyanyi yang diproduseri oleh Capung dan sering mendatangi studio musiknya.
Menurut Capung, bakso yang dijual itu rasanya sangat enak dan nikmat. Harganya hanya Rp 8.000 hingga Rp 12.000 per mangkuk. Biasanya, penjual bakso itu lewat di depan rumah Capung sekitar pukul 16.00 WIB setiap hari.
Tidak hanya Ariel yang menggemari Bakso Ariel. Artis yang sering main ke studio musik Capung juga senang melahap bakso itu. "Sampai teman-teman bilang, 'Ah tunggu Bakso Ariel ah, soalnya enak, paling enak deh," kata Capung berpromosi.
Ryan, vokalis band d'Masiv juga sangat senang makan bakso itu. Menurut Capung, Bakso Ariel sudah menjadi menu wajib Ryan saat datang ke studio musiknya. "Sampai Ryan saja kalau takevokal di sini (studio musik), enggak peduli bagaimana yang penting harus ada Bakso Ariel. Jadi, kalau ke sini, biar bagaimanapun kita harus mengontak penjual bakso, harus ada siang ini," jelasnya sambil tersenyum.
Tak heran, bakso itu pun kemudian menjadi laris karena sering diborong oleh para artis yang main ke studio musik Capung. 

Kamis, 21 Oktober 2010

Kecil-kecil Juga Bisa Bikin "Software"

KOMPAS.com — Kemenangan Fahma Waluya (12) dan adiknya Hania Pracika (6) dalam lomba software APICTA International 2010 di Kuala Lumpur, Malaysia, pekan lalu membuktikan bahwa anak Indonesia juga jago membuat software. Tak harus softwareyang canggih langsung dengan animasi tiga dimensi, tetapi yang lebih penting adalah bagaimana software tersebut bisa bermanfaat.

Kakak beradik asal Bandung itu telah membuktikannya. Seperti anak-anak lainnya, Fahma pun suka bermain game di PC atau ponsel. Namun, ia mengajak kawan-kawannya tidak hanya bermain game, tetapi juga membuat game sendiri.
Pengalamannya membuat software berawal dari kesenangannya bermain software animasi. Sejak duduk di kelas 4, Fahma sudah membuat presentasi dengan Power Point dan setahun kemudian ia mulai berkenalan dengan Adobe Flash. Dengan Adobe Flash saja, ia kini sudah menghasilkan beberapa software edukasi untuk anak-anak.

Software pertamanya yang diberi nama Bahana untuk memperkenalkan warna, angka, dan huruf. Dalam waktu dua tahun kemudian, ia sudah menghasilkan beberapa software berbasis Flash, seperti ENRICH (English for Children) untuk belajar Bahasa Inggris, MANTAP (Math for Children), Doa Anak Muslim (Prayers for Children), Asmaul Husna, dan lainnya.

Fahma dan Hania berkolaborasi dalam pembuatan beragam aplikasi tersebut. Pembuatansoftware dikerjakan Fahma, sedangkan adiknya menjadi sumber ide, beta tester, termasuk merekam suara yang dibutuhkan untuk melengkapi aplikasi tersebut. Uniknya, semua idesoftware berangkat dari kebutuhan belajar adiknya.

"Aku sayang adikku, Hania, meskipun dia kadang-kadang rewel, terutama saat dia tidak ada kegiatan atau permainan. Dia sekarang sekolah di TK B Cendikia, Bandung. Dia senang memainkan ponsel, terutama punya ibuku. Sejak di playgroup, dia senang belajar. Aku ditantang ayahku untuk membuat aplikasi di HP ibuku agar adikku bisa bermain sambil belajar. Akhirnya, dibuatlah aplikasi untuk ponsel ibuku," kata Fahma dalam pengantar aplikasi yang didaftarkan di APICTA 2010.
Tentu saja keberhasilan Fahma dan Hania berkat bimbingan kedua orangtuanya, Dr Yusep Rosmansyah, seorang dosen dan peneliti di ITB dan Yusi Elsiano, seorang praktisi perkembangan anak. Saat Fahma menyatakan minatnya mendalami Flash, orangtua memberi kesempatan untuk kursus. Orangtua juga yang memberi masukan dan nasihat agar hobi membuat software tetap bisa disalurkan di tengah aktivitas yang padat.

Aplikasi buatannya dicoba di ponsel Nokia E71 milik ibu dan ayahnya. Aplikasi "My moms mobile phone as my sisters tutor" yang menang dalam ajang APICTA 2010 itu merupakan kumpulan aplikasi yang terus dikembangkan kedua kakak beradik itu. Aplikas-aplikasi tersebut tersedia gratis untuk diunduh melalui situs web yang dikelola ibunya diwww.perkembangananak.com. Bahkan, beberapa software juga tersedia gratis di OVI Store untuk ponsel-ponsel Nokia.

Saat memperkenalkan software buatannya beberapa waktu lalu, Fahma mengatakan punya keinginan dapat terus mengasah keterampilannya dalam pemrograman software. Saat ini, ia tengah memperdalam software untuk membuat aplikasi tiga dimensi dan belajar bahasa pemrograman C++ dengan bimbingan ayahnya. Harapannya, tentu dapat menghasilkan aplikasi-aplikasi yang lebih baik. Nah, kecil-kecil ternyata anak Indonesia jago bikin softwarejuga kan.

Rabu, 20 Oktober 2010

Hati-Hati Main Game di Facebook

JAKARTA--MICOM:Facebook kembali tersangkut masalah privasi setelah dikabarkan jutaan data pribadi penggunanya diketahui pihak lain.

Seperti dilaporkan Daily Mail, investigasi yang dilakukan Wall Street Journal mengungkap bahwa sepuluh aplikasi terpopuler di Facebook, termasuk permainanFarmVilleTexas Hold'Em Poker, dan Frontier Ville, menjadi agen utama pembocor identitas pemilik akun kepada pihak lain.

Sekitar 25 perusahaan data dan periklanan menerima data-data pribadi pemilik akun Facebook dari perusahaan pemilik aplikasi permainan dan fitur-fitur lain yang terdapat dalam media sosial itu.

Dengan data itu para pengiklan bisa lebih gampang menyasar individu yang sesuai dengan produk mereka.
Jutaan data pribadi itu, termasuk nama pengguna dan daftar teman mereka di dunia maya, dibocorkan tanpa sepengetahuan para pemilik akun. Diduga puluhan juta pengguna Facebook menjadi korban kebocoran data itu.

Kebocoran data itu bisa terjadi bahkan pada pemilik akun dengan pengaturan kerahasiaan privasi pada tingkat maksimum.

Pembocoran data itu sebenarnya melanggar peraturan yang dibuat Facebook sendiri dan akan memunculkan pertanyaan tentang kemampuan media sosial itu untuk melindungi informasi tentang anggotanya.

Para pakar keamanan dunia maya mewanti-wanti bahwa data-data yang bocor bisa digunakan untuk membangun gambaran yang rinci dari kepribadian seseorang seperti tentang minat, lingkungan persahabatan dan keluarga, serta gaya hidupnya.

Banyak yang kemudian mengutuk apa yang mereka sebut 'serangan yang menjijikan atas privasi' dan memperingatkan para pengguna Facebook bahwa media itu bukan 'wilayah privat'.

Senin (18/10) malam Facebook mengatakan akan segera mengambil tindakan untuk melumpuhkan semua aplikasi yang melanggar aturan itu.

Tahun lalu para pemimpin Facebook terpaksa mengubah kembali aturan penggunaanya setelah puluhan ribu penggunanya mengeluhkan pelanggaran atas privasi dan hak cipta karena media sosial itu secara sepihak mengklaim berhak menggunakan foto dan postingan para penggunanya.

KPAI Gembira Ariel Tidak Jadi Dibebaskan

Jakarta Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) sempat risau mendengar kabar Ariel akan dibebaskan. Tapi hal itu tidak terjadi. Kini, KPAI pun bersorak-sorai.

Kegembiraan KPAI tersebut disampaikan oleh Ketua KPAI Hadi Supeno saat dihubungi detikhot via ponselnya, Rabu (20/10/2010). KPAI pun turut bangga dengan kinerja polisi yang akhirnya menyeret terdakwa kasus video porno itu ke meja hijau.

"Apresiasi kepada pihak Polri yang telah bekerja keras menyidik kasus ini sejak 4 bulan lalu," kata Hadi.

Setelah kasusnya diambil alih Kejaksaan Negeri Bandung, Hadi ingin proses peradilan Ariel cepat berjalan. Hadi meminta pihak kejaksaan tidak menunda-nunda peradilan terhadap mantan vokalis Peterpan itu.

"Meminta kepada kejaksaan agar tidak menunda-nunda kasus ini ke pengadilan untuk segera disidangkan. Sebagai pengacara negara, kejaksaan harus menunjukkan keberpihakannya untuk melindungi moral masyarakat dengan melakukan tuntutan maksimal berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan karena perilaku Ariel telah berpengaruh besar terhadap masyarakat, khususnya anak-anak," papar
pria berkacamata itu.
Hadi juga meminta pers dan masyarakat terus memonitor terhadap jalannya persidangan Ariel. "Meminta kepada masyarakat umum, termasuk media massa, untuk terus mengawal kasus ini sampai proses pengadilan berlangsung," tutupnya.

Temulawak Dipatenkan Asing

Jakarta, Kompas - Zat aktif temulawak untuk obat lever, antikanker, serta jantung dipatenkan pihak asing di Amerika Serikat. Temulawak merupakan jenis tanaman asli Indonesia dan jika dijadikan sebagai zat aktif obat-obatan komersial, semestinya diatur pembagian manfaatnya.

”Ini bagian dari biopiracy (pembajakan sumber daya genetik) yang semestinya diatur benefit sharing atau pembagian manfaatnya,” kata Ketua Umum Perhimpunan Dokter Herbal Medik Indonesia (PDHMI) Hardhi Pranata, Selasa (19/10), pada Konferensi Internasional Tanaman Obat-obatan yang diselenggarakan 19-21 Oktober 2010 di Gedung Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Jakarta.
Hardhi mengatakan, ketiga obat herbal dari zat aktif temulawak (Curcuma xanthorrhiza) itu sejak dua atau tiga tahun terakhir diproduksi perusahaan obat di Indonesia dan sudah beredar di pasaran. Perusahaan itu pun terikat pendaftaran paten dari Amerika Serikat.

”Harga obat-obatan herbal itu sekarang 1.000 kali lipat lebih mahal daripada obat dengan bahan mentah yang sama yang sebenarnya sejak lama juga diproduksi di dalam negeri,” kata Hardhi.

Obat herbal yang diproduksi negara-negara lain dengan bahan mentah dari Indonesia telah menunjukkan naiknya kecenderungan minat masyarakat dunia terhadap obat herbal, tetapi Indonesia tidak siap melindungi sumber daya genetiknya.

”Tren pengobatan kembali kepada alam mulai diminati dan sebanyak 12 rumah sakit pun berhasil didorong supaya membuka klinik jamu,” kata Hardhi.

Ke-12 rumah sakit tersebut adalah Rumah Sakit Umum Sanglah, Bali; RS Kanker Dharmais, Jakarta; RS Persahabatan, Jakarta; dan RS Dr Soetomo, Surabaya.

Kemudian RS Wahidin, Makassar; RS Angkatan Laut Mintohardjo, Jakarta; RS Pirngadi, Medan; RS Syaiful Anwar, Malang; RS Dr Suharso, Solo; RS Dr Sardjito, Yogyakarta; RS Suraji, Klaten; dan RS Kandau, Manado.

Saintifikasi jamu

Kepala Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional pada Kementerian Kesehatan Indah Yuning Prapti mengatakan, saat ini masih ditempuh program saintifikasi jamu untuk memberikan bukti-bukti ilmiah terhadap isi atau kandungan jamu.

”Saintifikasi ini berkaitan dengan pemberian standar jamu kepada pasien, tetapi sekaligus pencapaian standar bahan-bahan herbal yang digunakan,” kata Indah.

Saat ini beredar sekitar 3.000 produk obat herbal di Indonesia. Menurut Indah, hanya sebagian kecil saja yang sudah teruji secara klinis melalui uji coba pada manusia dan dinyatakan sebagai fitofarmaka.

Deputi Kepala BPPT Bidang Teknologi Agroindustri dan Bioteknologi Listyani Wijayanti mengatakan, saat ini Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) hanya menyatakan sebanyak lima jenis obat herbal sebagai fitofarmaka, yaitu obat-obatan herbal untuk imunomodulator atau kekebalan tubuh, hipertensi, rematik, diare, dan stamina khusus pria.

Hardhi mengatakan, pada 2007, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan supaya jamu digunakan untuk mengobati pasien oleh para dokter. Namun, harus diakui adanya kesulitan standar bagi dokter untuk meresepkan obat-obat herbal tersebut.

Proses saintifikasi jamu, menurut Hardhi, sekarang ini sangat menunjang tiga prinsip penyembuhan pasien, yaitu tepat dosis, tepat waktu, dan tepat pasien.

”Saintifikasi jamu mendukung pemanfaatan jamu tidak hanya preventif atau pencegahan saja, tetapi juga bisa untuk kuratif atau penyembuhan,” kata Hardhi.

Indah mengatakan, produksi jamu masih sering menghadapi persoalan kesinambungan bahan baku. Namun, sebagian petani produsen bahan baku jamu justru kerap mengeluhkan, bahan-bahan yang diproduksi tidak selalu terserap pasar.

Senin, 18 Oktober 2010

Dengar Mulan Hamil, Maia Ucapkan Selamat

JAKARTA, KOMPAS— Penyanyi Mulan Jameela kembali diterpa isu tak sedap. Belakangan santer beredar kabar yang menyebut bahwa penyanyi lagu "Wonder Women" itu sedang berbadan dua dengan usia kehamilan dua bulan. Bos Republik Cinta Management (RCM), Ahmad Dhani, disebut-sebut sebagai ayah dari si jabang bayi.

Mendengar kabar tersebut, mantan istri Dhani, Maia Estianty tidak terlalu kaget. Ia pun mengucapkan selamat kepada Mulan apabila kabar tersebut memang benar adanya. "Kalau kabar itu benar ya selamat saja, tapi kalau salah ya sudah. Lagian kalau kabar itu benar ya enggak apa-apa toh," kata Maia, saat ditemui di Studio Penta, Jakarta, Senin (18/10/2010).
Sebelumnya, Mulan pernah disebut-sebut sebagai penyebab retaknya rumah tangga Dhani dan Maia. Ia pun pernah menuding bahwa Dhani telah berselingkuh dengan Mulan. Oleh karena itu, Maia tidak heran apabila Mulan memang benar hamil.

"Kalaupun benar (selingkuh) memang sudah lama tahulah," ucap ibu tiga anak itu.

Lebih jauh, Maia enggan berkomentar. Menurutnya, urusan Maia dan Dhani sudah bukan lagi menjadi bagian dari hidupnya. "Aku no comment deh, karena itu sudah bukan urusan aku dan aku enggak perlu komentar, bukan bagian dari hidup aku lagi. Pokoknya salah atau benar bukan urusan aku lagi. Tanyakan saja ke yang bersangkutan," ujarnya.

IGI: Opsi Keempat, UN Ditiadakan!

JAKARTA, KOMPAS- Menurut Ketua Ikatan Guru Indonesia Satria Dharma, tiga opsi yang dipaparkan Ketua Panja Ujian Nasional (UN) DPR RI Rully Chairul Azwar masih kurang. Perlu tambahan satu opsi lagi sebagai opsi keempat, yaitu UN tidak perlu dilaksanakan pada 2011.

Demikian ditegaskan Ketua IGI Satria Dharma kepada Kompas.com, Senin (18/10/2010) di Jakarta, terkait tiga opsi yang dipaparkan Panja UN DPR RI di acara Lokakarya Ujian Nasional yang berlangsung Jumat (16/10/2010) di Jakarta. Tiga opsi yang dipaparkan Ketua Panja UN Rully Chairul Azwar itu pertama, UN tetap berjalan seperti tahun lalu dengan fungsi sebagai penentu kelulusan siswa dan untuk pemetaan standar mutu pendidikan di Indonesia. Opsi kedua, UN tetap berjalan seperti saat ini dengan syarat penyempurnaan terhadap beberapa hal dan opsi ketiga UN dapat dilanjutkan hanya sebagai sarana pemetaan standar mutu satuan pendidikan di tanah air. Artinya, UN tidak lagi menjadi penentu syarat kelulusan.

"Saya sendiri memilih opsi keempat, yaitu UN ditiadakan," Satria.
Namun, kata dia, jika UN masih terus berlangsung pada 2011 mendatang, sebaiknya tidak dijadikan sebagai syarat atau penentu kelulusan. "Ini jelas tidak adil, UN ditentukan dengan standar nilai yang sama dan diterapkan di semua daerah dari Sabang-Merauke," imbuh Satria.
Ia mengatakan, jika UN bertujuan untuk mengevaluasi belajar siswa, sebaiknya siswa diuji berdasarkan semua mata pelajaran yang diajarkan di daerahnya, bukan diujikan secara nasional. Selain itu, lanjut Satria, standar pembelajaran yang ada sekarang pun belum menasional, sehingga tidak perlu diujikan secara nasional.
"Negara mana yang melakukan UN sebagai penentu syarat kelulusan, tidak ada, yang ada hanya menjadikannya sebagai pemetaan standar mutu satuan pendidikan di negaranya. UN tidak bisa dijadikan patokan seberapa besar jauh siswa belajar," papar Satria.